Yo yo yo yo!
Udah lama banget nich aku ga nulis disini hehe.
So sebagai opening (dan juga ending kali ya soalnya udah Desember), aku ingin bahas topik sederhana. Windows 11.
Windows 11
Siapa sih yang ga kenal Windows 11? Kalian pasti kenal lah yah. OS dari Microsoft yang dikenalin lagi jaman Covid, alias tahun 2021. Masih pada inget ga tuh kalian pas pengumuman nya?
Dulu sih pas aku tonton announcement nya, suka sih sama ni Windows 11. Ide nya, desain nya yang akhirnya modern setelah dari 2014 gitu-gitu aja di Windows 10. Intinya suka banget dengan refreshment nya. Dari fitur baru kyk Android di Windows 11, terus pas mereka nge-rework aplikasi-aplikasi bawaan nya jadi lebih modern, kyk media player, photos, paint, notepad, aku suka banget lah intinya. Aku pun pakai Windows 11 dari awal semenjak versi insider baru dibuka. Jadi aku pun sempat merasakan tuh dari Windows 11 belum stabil sampai versi ke sangat ga stabil.
Dan apakah aku stress dengan bug di versi yang ga stabil itu? Suprisingly, ga sama sekali. Bahkan aku bisa bilang sampai sekarang, versi unstable lebih stabil dibanding versi stabil itu sendiri! Kyk ada berita black screen A, error Z, tapi aku di Insider sama sekali ga merasakan error tersebut. Jadi beneran jarang banget deh error yang annoying itu. Yang aku inget cuman 1, ketika laptop aku tiba-tiba ngestuck pas mau login, dan agak perlu bypass dikit. Cuman ITU doang!
Microsoft PDKT-an Sama AI
Jujur tahun 2023, ketika Microsoft mengenalkan Copilot di laptop mereka, aku sebenarnya masih positif. Alias aku senang aja-aja. Karena menurutku itu fitur yang wah. Apalagi fitur Copilot pas di-awal itu benar-benar mudahin laptop kita, kyk klo laptop kita error, ganti tema, tambahin timer, dsb itu tinggal ngetik. Ga perlu ribet step A,B,C,D kyk gitu. Minta A, langsung taraaa.
Jadi waktu awal dikenalin yah fitur AI in ibener-bener cuman sebagai support role kita buat m yah pas D-Daudahin kita ngeoperate Windows 11. Which is bagus. Tapi makin kesini pengembangan AI di WIndows 11 ini semakin mengada-ngada dan justru seakan mereka menambahkan fitur AI di tempat yang tidak dibutuhkan. Kyk Notepad. Bagiku notepad itu ya aplikasi ringan buat catatan sementara, tapi dengan ditambah AI apakah kata ringan masih cocok dengan? Yah ini lah akhirnya Microsoft sudah seakan bercinta dengan AI, karena akhirnya mereka serba AI dan kecanduan AI. Sampai apilkasi mereka pun serba AI.
Semenjak mereka ngerilis Windows Copilot+ PC, dimana mereka membuat Windows serba AI di laptop khusus Copilot+ PC. Sebenarnya itu sudah kelihatan kalau mereka bakal "meninggalkan" Windows 11 versi normal. Karena yah dengan mereka yang ngepush AI di produk-produk non-windows mereka, tentu pasti juga nanti bakal ada waktunya mereka cuman merilis update di Windows versi AI aja.
Dan di Insider Preview pun sudah terlihat sih. Sekarang kalau laptopnya non-Copilot+ PC, semakin jarang dapat update fitur baru yang menarik. Selalu fitur baru nya tersedia di Copilot+ PC aja.
Kecanduan WebView
Selain itu juga Microsoft ini malah semakin kecanduan juga pakai Webview. Dulu diawal Copilot di Windows rilis, itu aplikasi nya 100% WebView! Kesel banget tuh aku pas pertama kali dirilis, karena ketika buka tu Copilot bisa ratusan megabyte sampai satu gigabytes bahkan makan memory nya. Disitu juga Microsoft udah mulai banyak update aplikasi-aplikasi bawaan pakai WebView. Macam aplikasi Mail diganti jadi apliasi garbage outlook. aplikasi cuaca juga jadi 100% webview, dan juga Start Menu itu dari web juga. Padahal mereka sering mempromosikan WinUI3, tapi mereka juga yang jarang menggunakan nya.
Kemalasan Microsoft ini akhirnya dipakai oleh developer-developer aplikasi lain seperti WhatsApp, yang mutusin juga ke WebView sampah itu. Yang membuat banyak pengguna pun kesal dengan keputusan penggunaan serba WebView ini. Ditambah lagi, Microsoft pun malah ikut-ikutan menggunakan WebView, dengan menambahkan fitur baru calendar, dan itu pakai WebView! Males semua kan mereka?
Apalagi ditambah banyak yang menduga dari segi desain nya sangat AI-ish, khususnya pada update fitur kalender, yang menunjukkan Microsoft semakin malas mengembangkan Windows 11. Hal ini juga lah yang membuat khilal Windows 12 semakin menurun parah. Dan aku pun berharap bahwa mereka jangan membuat Windows 12 karena Windows 11 aja masih kacau.
Sayonara Windows 11
Yah ini bagi aku pribadi sih. Jadi akhirnya aku putusin buat partial migrate lagi dari Windows 11 ke Linux. Sebenarnya aku sudah beberapa kali mencoba partial migrate, tapi akhirnya aku tetap standby di Windows 11 karena ada aja fitur baru yang menarik buat dicoba.
Di sinilah aku mutusin buat partially migrate kembali dengan short term plan fully migrate ke Linux. Yah sekarang mungkin bisa dibilang udah 80% sih, semua sudah di backup, second harddrive sudah di reformat dengan yang disupport Linux, yah intinya tinggal menunggu waktunya aku untuk timpa boot Windows ke Linux.
Note:
Aku merilis beberapa video sebelumnya yang menyinggung keresahan aku ini loh!